Monday 25 January 2010

Open Casting Dalam Mihrab Cinta VS. First Reader GagasMedia

Sejak dulu, gue sangat percaya salah satu janji Sang Maha Merencanakan Skenario Manusia : "Karena sungguh, bersama kesulitan itu ada kemudahan, sungguh, bersama kesulitan itu ada kemudahan," (Q.S. Al-Insyirah [94] : 5 & 6). Janji inilah yang biasanya mempertahankan kuda-kuda gue dalam menghadapi masalah hidup, ataupun saat impian gue ngga berjalan sesuai dengan rencana.

Seperti hari ini.

Seorang adik mengabarkan perihal open casting film Dalam Mihrab Cinta-nya Kang Abik yang diadakan oleh Sinemart. Gue yang kecele saat open casting sebelumnya (Ketika Cinta Bertasbih 1 & 2), langsung saja tergugah untuk tahu info lebih lanjut. Gue ngga mau kejadian open casting KCB yang lalu, terjadi lagi dengan DMC.

Waktu itu, gue terlambat. Gue tahu Sinemart mengadakan open casting KCB, persis seminggu setelah open casting tersebut berakhir. Yang berarti, gue sudah ngga bisa terlibat. Makanya, untuk yang satu ini, gue sangat bersemangat sekali. Menggebu-gebu. Jangan sampai gue ketinggalan lagi.

Gue langsung membuka tab baru di firefox, mengetikkan "open casting film kang abik", dan menekan tuts enter. Hasil pencarian dr. google membawa gue ke sebuah halaman yang penuh tentang artikel yang gue cari. Gue klik salah satunya dan JUUUEEEGGGEEERRRRR!!! Open casting ditutup tanggal 24 Januari 2010. It was exactly yesterday!

Cuma selisih satu hari keterlambatan! Asli, saat itu juga badan gue melemas. Duh, menyesal sekali rasanya. Kenapa sih, gue ngga gaul? Kenapa informasi penting begitu gue ngga tahu dari awal? Kenapa harus terlambat lagi? Dan banyak 'kenapa' lain yang berseliweran di kepala gue. *sigh*

Sangat terpukul. Itu yang gue rasakan. Oke, gue tahu, kalaupun gue sempat mengirimkan berkas persyaratan, belum tentu gue diterima. Tapi palingga, kalau gue mengirimkan, gue ngga akan semenyesal ini jadinya. Ini sih, menyesal kalah karena sama sekali ngga pergi perang. Padahal gue sudah sangat menghindari hal seperti ini terjadi lagi.

Nah, di saat seperti inilah, dua ayat Al-Insyirah yang gue sebutkan sebelumnya menjadi sangat penting. Saat gue terjatuh, gue menanamkan kalimat-kalimat itu dalam benak gue. Gue selalu berpikir, pasti Allah sedang mengujikan kesulitan buat gue. Dan sekarang, gue tinggal menunggu kemudahan yang dijanjikanNya.

Pada akhirnya, gue mengikhlaskan DMC, karena mungkin DMC memang bukan rejeki gue. Dan setelah itu, saatnya gue bersabar menunggu rejeki penggantinya.

Ngga seberapa lama, voila! Di inbox facebook gue, ada satu thread dari GagasMedia, menyebutkan bahwa gue diundang untuk wawancara posisi first reader yang gue lamar sebelumnya. Yippiee! Inilah dia penggantinya. *ngga jadi bete mode ON, hehehe* Sesungguhnya memang segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan. Saat menemukan kesulitan, yakinlah bahwa di balik itu, selalu ada kemudahan. When one door closes, another door opens.

Eniwe, the interview will be held in a couple of days. So... Salah satu batu jejak impian gue sudah tampak di depan mata. Inilah saatnya gue melangkah dan membuat impian gue menjadi nyata.

Doakan ya...^^

1 comment:

Unknown said...

hi kak,
lagi browsing tetang first reader dan sampailah saya di blog kakak.
lalu gimana kak hasil interviewnya?
aku penasaran. haha..

btw, nice blog kak.
keeep writing!