Wednesday 6 January 2010

A Friend in Need, is a Friend Indeed

Benar kata orang.

You really will never know what you've got, until you loose it.

Gue percaya, just because it happened to me. Secara gampangnya, anggap saja kita punya boneka beruang Teddy. Kita memainkannya setiap hari. Dibawa tidur. Dibawa mandi. Sampai dia jadi dekil sekali. Tapi, kita ngga pernah benar-benar menganggapnya istimewa.

Nah, saat kita beranjak besar dan Mommy memutuskan untuk membuang sang beruang Teddy, barulah kita menyadari boneka itu begitu berharga.

Tapi gue bukan sedang membicarakan boneka beruang Teddy.
Gue sedang melo dan gue membicarakan cinta. (jiaaahhh)

Begini. Ketika hati gue merasa terluka karena ditinggal cinta (taelaa), sebuah pertanyaan muncul sebagai dilema. Is it me who is not good enough for him? Or is it him who really doesn't deserve me? Seorang kakak bilang, "He's not good enough to treat you that bad." Tapi justru setelah dia bilang begitu, gue malah ngga setuju. Sakit hati memang pasti. Tapi, apakah gue ngga salah sama sekali? Sepertinya ngga. Sepertinya gue malah menjadi jawaban dari semua yang gue alami ini.

Gue mengalami ini karena gue yang memulai. Karena gue yang bermain api. Coba kalo dari awal gue ngga mengikuti hati yang ngga singkron sama logika. Pasti ngga jadi begini akhirnya, kan? Itulah mengapa, pada akhirnya gue mengikhlaskan semua. Gue memutuskan untuk menerima apa yang harus gue alami, rela, dan memulai segala kebaikan dari awal lagi.

Beruntungnya, saat gue terjatuh kemarin, gue jadi menyadari sesuatu. Seperti yang gue sebutkan di awal postingan tadi, kita baru akan benar-benar menyadari seseorang itu begitu berharga, hanya kalo kita kehilangannya.

Oh, bukan. Gue bukan membicarakan tentang cowok yang membuat gue sakit hati. This is so much better than that. Gue justru menyadari bahwa ngga cuma dia yang berhak atas rasa sayang gue. Tapi juga kakak-kakak gue, teman-teman gue, sahabat-sahabat gue, yang ada saat gue berada dalam kondisi sangat terpuruk. They were there for me when I needed them.

Dan untuk merekalah gue bangkit. Untuk merekalah gue bertahan. Lupakan cowok itu. Gue menulis ini bukan untuk dia, melainkan untuk mempertahankan persahabatan gue dengan mereka, selagi mereka masih ada dan gue belum kehilangan lagi untuk yang kesekian kalinya...

^^

No comments: