Saturday 2 January 2010

Liburan Means Jalan-jalan, Horray!!

Berkantor di gedung abu-abu di daerah Ragunan sejak akhir Agustus tahun lalu, gue bisa semakin sering memanjakan salah satu hobi dominan gue : jalan-jalan. Pasalnya, gue ngga lagi tinggal di asrama. It means, dengan jam kerja eight-to-four, setiap malam gue bebas berkeliaran. Ahahaha. Dan itu juga berarti : waktu akhir pekan gue lebih panjang! Yippiee!!

Alhasil, benak gue langsung membabi-buta membuat rencana traveling setiap hari Jumat tiba. Pergi ke mana, makan di resto apa, sama siapa (eh, ngga ding, kalau ini jarang, soalnya gue biasa pergi sendirian), dan servis motor kapan, adalah beberapa yang ada di daftar rencana perjalanan. Ya iyalah, Jumat pergi, Minggu baru balik lagi itu berarti libur panjang! Jadi gue harus mempersiapkan perjalanan gue sebaik-baiknya. Hehehe.

Lebih mantap kalau Jumat-nya ngepas tanggal merah, seperti Tahun Baru kemarin (dan Natal pekan sebelumnya, dan Tahun Baru Islam pekan sebelumnya lagi...), gue menari-nari kayak penduduk pedalaman yang baru lihat hujan kesambet roh cacing kepanasan. Karena artinya, gue ngga cuma bakal libur panjang, tapi bakal libur paaanjaaang... :))

Meskipun bukan liburan panjang-sepanjang-panjangnya macam anak sekolahan, gue cukup bersyukur. Satu, karena waktu liburan-pegawai-tiga-hari-dua-malam yang gue miliki bisa gue manfaatkan untuk pergi ke banyak tempat yang gue suka. Kalau gue mau, gue bisa hiking, camping, menginap di luar kota, menonton film running-dua-harian-ngga-ada-habisnya, apa pun. Hebatnya lagi, dua, biaya yang gue keluarkan untuk menjalani liburan pribadi ini, berasal dari dompet gue sendiri. Artinya, gue ngga perlu lagi mengajukan proposal bantuan dana ke orang tua. ^^

Eniwe, berbicara tentang jalan-jalan, gue punya dua target tentang jalan-jalan yang masuk ke dalam daftar things-to-do-before-30 gue. Pertama, gue harus sudah jalan-jalan mengelilingi Indonesia sebelum gue menikah (which means sebelum gue berusia 27). Dan kedua, gue harus sudah menginjak minimal 5 negara selain Indonesia sebelum gue berusia kepala 3. Nah, lhoo?

Ketika gue bilang jalan-jalan mengelilingi Indonesia dan menginjak minimal 5 negara selain Indonesia, maksud gue adalah, ngga hanya melewati atau transit saja. Gue harus benar-benar jalan-jalan, mengunjungi landmarks kota-kota atau negara-negara yang gue datangi, beli oleh-oleh, foto-foto... Gue harus sampai tahu sejarah dan budaya yang berkaitan dengan kota atau negara yang gue kunjungi... (ah, mimpi gue indah sekali ya? hehehe)

Padahal kenyataannya, bahkan sampai saat ini, saat tersisa hanya 6 tahun sekian bulan lagi menjelang deadline things-to-do-before-30 gue, kota-kota di Indonesia yang pernah gue kunjungi jumlahnya masih bisa dihitung jari. Apalagi negara selain Indonesia, belum ada sama sekali! *sigh* Di luar Sukabumi, Bogor, Depok, dan Jakarta yang notabene gue tinggali, kota-kota lain yang pernah gue datangi cuma Cianjur, Bandung, Subang, Indramayu, Cilegon, Surabaya, Magelang, dan Yogyakarta. Parahnya, kebanyakan dari kota-kota itu gue kunjungi bukan untuk konsumsi pribadi, melainkan ada dinas dari kampus atau kerjaan gue.

Makanya, gue membuat lagi target jalan-jalan yang lebih anyar, target yang gue rencanakan akan bisa tercapai tahun ini, sebagai perintis tercapainya things-to-do-before-30. Yaitu : mengunjungi 12 kota besar di Indonesia!! Mengapa 12? Mungkin karena lebih realistis saja kali ya, bahwa dalam satu tahun ini, gue akan mengunjungi satu kota besar di Indonesia setiap bulannya. Jadi, gue punya cukup waktu (satu bulan) untuk menabung biaya perjalanan sebelum gue berangkat jalan-jalan. Ditambah lagi, ya itu tadi, waktu liburan gue terbatas! Hehehe.

Well, kotanya apa saja, mungkin dibahas sambil berjalan saja ya... Gue kan orangnya spontan, hehehe. Kalau gue rencanakan ke Bali minggu depan, siapa tahu malah gue dapat rejeki jalan-jalan ke Italia. Amiin... Hihihi.

Doakan saja, semoga lancar tercapai, ya... GANBATTE!!

No comments: