Friday 15 January 2010

First Reader as the First Step

Gue punya cita-cita yang berkaitan dengan buku. Menjadi penulis, penerjemah, editor, bahkan penerbit. Kedengarannya muluk sekali, ya? Well, tapi memang begitulah cita-cita: harus digantungkan setinggi langit, supaya kalau kekuatan kita ngga bisa mencapai langit, palingga kita bisa nyangkut di bintang-bintang. Hehehe.

Eniwe, perjalanan panjang yang harus gue lewati dalam rangka mencapai cita-cita ini, so far, baru gue mulai. Itu pun ditempuh baru dengan langkah-langkah kecil saja. Misalnya dengan membuat tema novel, menulis judul cerpen, atau gampangnya, membaca buku. *sigh* Kelihatannya bakal lama, nih. :D

Gue juga sering berpikir untuk mengikuti lomba penulisan, mengirim naskah gue ke penerbit, dll. Tapi biasanya, pikiran-pikiran seperti itu ngga diimbangi dengan langkah-langkah yang lebih besar. Jadi, rata-rata, gue cuma bisa melirik iri sama mereka yang memenangi lomba-lomba penulisan atau menerbitkan buku baru. Gue iri, tapi gue ngga bisa berbuat apa-apa kecuali menyesal. Ya mau bagaimana? Ikut lomba juga ngga, kok berkhayal menang? Nulis novel juga belum, kok mimpi menerbitkan best-seller?

Makanya, gue harus, akan, dan pasti berubah. Meskipun dengan langkah-langkah kecil, gue harus tetap berusaha berjalan. Dan ternyata, setelah bertekad begitu, terbuka kesempatan lain untuk gue dalam rangka mencapai cita-cita: menjadi seorang first reader!

Jujur saja, gue baru tahu ada yang namanya first reader. Gue tahunya proof-reader, orang-orang yang membaca draft naskah novel/tulisan yang diajukan penulis dan menentukan apakah naskah tersebut laik untuk diterbitkan. Mungkin first reader sama saja dengan proof-reader ya?

Eniho. GagasMedia, salah satu penerbit favorit gue selain Gramedia, KPG, Ufuk, Serambi, dan Gradien, membuka lowongan first-reader untuk novel remaja, novel dewasa muda, dan buku terjemahan. Gue yang notabene freak membaca (dan yang punya cita-cita berkaitan dengan buku seperti gue sebutkan sebelumnya), sangat tertarik. Otomatis.

Gue berpikir, this is the one. Menjadi first-reader bisa menjadi batu loncatan untuk gue mencapai cita-cita ini. Dan hey, gue bisa membaca naskah buku, bahkan sebelum buku itu diterbitkan. Isn't that great?

So. Gue mengerahkan seluruh tenaga dan kemampuan gue, berkejar-kejaran dengan deadline, menulis dan mengirimkan surat lamaran first-reader gue ke GagasMedia. Gue ngga tahu apakah gue akan memenuhi kriteria GagasMedia. But, ngga ada salahnya mencoba, bukan?

Dengan menulis dan mengirimkan saja, gue sudah mengurangi resiko gue berakhir dengan perasaan menyesal berkepanjangan. Meheheheh... Udah ah. Yuk, nunggu pengumumannya. ^^

No comments: